BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pondok pesantren merupakan lembaga atau organisasi nirlaba dalam bidang
pendidikan agama islam. Pondok
pesantren merupakan salah satu jenis pendidikan dalam
satuan pendidikan luar sekolah yang dilembagakan. Dalam pondok pesantren
tentunya tidak
akan terlepas dari pengelolaan keuangan yang menuntut kemampuan pondok pesantren untuk
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi serta
mempertanggung jawabkannya
secara efektif dan transparan.
Dalam hal ini,
pondok pesantren sangat membutuhkan laporan keuangan yang secara periodik dapat
dicatat dan dilaporkan dalam bentuk laporan keuangan atau laporan akuntansi.
Akan tetapi, karakteriktik akuntansi pondok pesantren ini berbeda dengan
akuntansi bisnis yang berjalan di berbagai perusahaan jasa, dagang maupun
manufaktur. Oleh karena itu, dalam
makalah ini penulis akan menjelaskan beberapa aspek dan karakteristik tentang
akuntansi pondok pesantren.
B.
Landasan Teori
- Pengertian Akuntansi
Beberapa definisi
akuntansi adalah :
a.
Akuntansi sebagai
seni (art) dalam pencatatan, pengelompokan, pengikhtisaran dengan cara tertentu
dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang secara umum bersifat
keuangan.
b.
Akuntansi
sebagai suatu aktivitas jasa. Dalam hal ini akuntansi berfungsi untuk menyediakan
informasi kuantitatif, terutama yang bersifat dalam pengambilan keputusan
ekonomis dalam menetapkan piliham-pilihan yang logis diantara berbagai tindakan
alternatif.
c.
Menurut American
Accounting Information (AAA), akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian,
pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi, yang memungkinkan adanya penilaian
dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunkan
informasi tersebut.
Dari
beberapa pengertian diatas dapat disimpulakan bahwa akuntansi adalah suatu
proses mencatat, mengklarifikasi, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta
kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang
yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta
tujuan lainnya.
- Pengertian Pondok Pesantren
Secara bahasa pondok berasal
dari bahasa Arab “funduq” yang artinya ruang tidur atau asrama. Dan menurut
istilah pondok pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan islam untuk mendalami
ilmu tentang agama islam dan mengamalkan sebagai pedoman hidup keseharian. Dan
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pesantren diartikan sebagai asrama tempat
santri mengaji atau tempat murid-murid belajar mengaji.
- Pengertian Akuntansi Pondok Pesantren
Akuntansi pondok pesantren
adalah sebuah sistem pencatatan keuangan dan transaksi-transaksi yang terjadi
selama satu periode akuntansi yang terjadi di pondok pesantren. Informasi
akuntansi diperlukan oleh berbagai pihak yang sedang membutuhkan.
BAB II
PEMBAHASAN
Pondok pesantren sebagai sebuah lembaga atau
organisasi pasti membutuhkan sebuah pencatatan guna untuk melaporkan data-data
keuangan pesantren berupa asset, likuiditas, dan lain sebagainya. Akan tetapi
laporan keuangan dalam organisasi ini berbeda dengan laporan keuangan
organisasi bisnis seperti dalam perusahaan dagang, jasa, ekstraktif maupun
manufaktur. Perbedaan ini terletak pada orientasinya. Organisasi bisnis
katakanlah perusahaan akan berorientasi kepada keuntungan, profit, atau laba. Sedangkan
dalam menjalankan kegiatannya, pondok pesantren tidak berorientasi kepada
keuntungan, profit dan juuga laba akan tetapi berorientasi sosial, lingkungan
dan kemaslhatan masyarakat. Maka pondok pesantren digolongkan sebagai
organisasi nirlaba.
Istilah nirlaba terdiri dari dua kata yaitu nir dan laba. Nir yang berari tidak dan laba yang berarti keuntungan.
Nirlaba berarti segala sesuatu yang sifatnya tidak mengutamakan perolehan
keuntungan. Organisasi nirlaba semata-mata untuk mencapai tujuan tertentu dan
biasanya berorientasi pada kepentingan sosial masyarakat.
Organisasi nirlaba seperti pondok pesantren meski
tidak berorientasi kepada keuntungan harus tetap dikelola dengan baik. Beberapa
perbedaan laporan keuangan pondok pesantren (organisasi nirlaba) dan perusahaan
(organisasi bisnis) antara lain :
- Cara memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas operasinya. Pondok pesantren memperoleh sumber daya dari sumbangan, wakaf, hibah tanpa adanya penegembalian dari donasi tersebut. Sedangkan perusahaan memperoleh sumber daya dari harta pemilik, saham, investasi, hutang bank dan sebagainya.
- Dalam kegiataannya yang tidak mengutamakan keuntungan, pondok pesantren tidak mengalami defisit. Dan apabila memperoleh surplus, surplus tersebut akan dikontribusikan ke warga pesantren. Sedangkan pada perusahaan bisnis segala keuntungan untuk memperkaya pemilik perusahaan tersebut.
- Dalam pondok pesantren tidak ada laporan laba rugi, namun laporan ini dapat dianalogikan dengan laporan aktivitas. Informasi sentral dalam laporan laba rugi umumnya terletak pada komponen laba atau rugi yang dihasilkan organisasi bisnis dalam satu periode. Sedangkan informasi sentral dalam laporan aktivitas terletak pada perubahan asset neto yang dikelola oleh pondok pesantren.
- Pondok pesantren tidak mempunyai laporan perubahan modal layaknya organisasi bisnis.
Berikut langkah-langkah menyusun laporan keuangan
dalam pondok pesantren :
- Mengidentifikasi akun-akun berkaitan dengan transaksi yang terjadi di pondok pesantren.
Akun-akun yang terdapat di pondok pesantren antara
lain :
a.
Aktiva
-
Kas, yang
berasal dari dana syahriah santri yang digunakan untuk operasional pesantren
-
Gedung
-
Kendaraan, misal sepeda motor, mobil, ambulan, dan lain-lain
-
Tanah
-
Perlengkapan, misal alat tulis kantor
-
Peralatan, misal komputer, printer, alat-alat masak
-
Asset pesantren
b.
Kewajiban
c.
Modal
-
Modal pemilik
pesantren
d.
Pendapatan
-
Penjualan
-
Wakaf
-
Hibah
-
Sumbangan dari
donator
e.
Beban-beban
-
Beban listrik,
air dan telepon
-
Beban pajak
-
Beban administrasi
-
Beban
perlengkapan
-
Beban peralatan
-
Beban penyusutan
-
Beban konsumsi
-
Beban gaji
pegawai
-
Beban
transportasi
-
Beban lain-lain.
- Membuat jurnal umum sesuai dengan transaksi yang terjadi secara sistematis dan kronologis serta pengaruhnya terhadap akun yang lain sebelum diklasifikasikan ke buku besar. Pencatatan ini dilakukan berdasarkan dengan bukti-bukti transaksi yang ada.
- Memposting atau memindahbukukan semua transaksi yang terjadi kedalam buku besar.
- Pembuatan neraca saldo. Neraca saldo adalah daftar seluruh akun dengan mencatat di debet dan di kredit untuk setiap transaksi selama satu periode akuntansi.
- Pembuatan laporan keuangan
Menurut PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan),
organisasi nirlaba termasuk pondok pesantren diperlukan 4 jenis laporan
keuangan yaitu sebagai berikut :
- Laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode laporan
Laporan ini bertujuan untuk
menyediakan informasi mengenai asset, kewajiban, dan asset bersih dan informasi
mengenai hubungan diantara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu.
- Laporan aktivitas
Laporan ini bertujuan
menyediakan informasi mengenai pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang
mengubah jumlah dan sifat asset bersih, hubungan antar transaksi dan bagaimana
penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai kegiatan. Secara umum,
ketentuan dalam laporan aktivitas adalah sebagai berikut :
-
Pendapatan
disajikan sebagai penambah asset bersih
-
Beban disajikan
sebagai pengurang asset bersih
-
Sumbangan
disajikan sebagai penambah asset bersih
- Laporan arus kas
Laporan arus kas bertujuan
untuk menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu
periode. Laporan arus kas ini dibuat dengan metode langsung dan tidak langsung.
Adapun klasifikasi penerimaan dan pengeluaran
kas pada laporan arus kas adalah sebagai berikut :
-
Arus kas dari
aktivitas operasi, umumnya berasal dari sumbangan, dan dari perubahan atas
asset lancar dan kewajiban yang berdampak pada kas.
-
Arus kas dari
aktivitas investasi biasanya mencatat dampak perubahan asset tetap terhadap
kas. Misalnya pembelian peralatan dan penjualan tanah.
-
Arus kas dari
aktivitas pendanaan berasal dari penerimaan kas dari donator yang penggunaanya
dibatasi untuk jangka panjang
- Catatan atas laporan keuangan
Menurut PSAK, catatan atas
laporan keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan dan
harus diungkapkan dalam pendapat auditor kecuali secara khusus dimasukkan.
BAB III
PENUTUP
Pondok pesantren merupakan sebuah lembaga pendidikan
islam yang didalamnya tidak akan telepas dari pengelolaan keuangan. Pondok
pesantren merupakan organisasi nirlaba yang dalam pencatatan keuangannya
berbeda dengan organisasi bisnis lainnya.
Adapun laporan yang biasa digunakan dalam organisasi
pondok pesantren adalah sebagai berikut ;
- Laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode laporan
- Laporan aktivitas
- Laporan arus kas
- Catatan atas laporan keuangan
DAFTAR
PUSTAKA
Ikatan akuntan indonesia, 2009, Standar akuntansi keuangan, badan standar akuntansi keuangan,
Jakarta
PSAK NO 45, 1998,
Pelaporan keuangan organisasi nirlaba, IAI, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar